You're Beautiful (Cover) - Karonese World Music

Senin, November 17, 2008

Perjumpan Menci


Bas sada wari, kerina menci ibas sada sapo erbahan sada perjumpan guna encakapken kiniguluten perbahan rusur kel kucing ngaya-ngayak ras ngkernepken menci. Kalak enda pe erpicet rukur, kenca persapo ngasuhi kucing i sapo, erserana kap menci muat nakan.
"Adi bage, uga nge sibahan gelah kita danci ngerambas kucing ntah pe uga carana gelah ula simbel ras ia?"
Piga-piga sora nggo ibelasken. Lit singatakenca gelah ibahan latihen ermayan. Lit ka menci si deban ngatakenca gelah menci enda mandah bas sapo sienda ku sapo sideban si lalit kucingna.

Aminna bage pe, kerina i tulak. Rempet lit sada menci si ndudurken tanna, nina, "Lit usul ku, uga kap keina adi si pasang sada gerding-gerding bas kerahung kucing ah? Emaka adi reh ia, minter danci si eteh kiam adi mbegi sora gerding-gerding na."
Kerina menci si tatapen mbegi ranan na e. Kerina mpehaga ia. Usul si mejile kel ras seh kel sukahna. Emaka seh kel tersampati kerina menci.

Si Pengulu perjumpan e erpenulak, sekalak menci si metua si rimbang tengah rukur. Neheni na perdempar kerina menci si pulung , nina, "payo ranandu e mejile ras si la pernah suraken kalak sope si e. Tapi, penungkunenna, ise si namaken gerding-gerding e ku kerahung kucing ah ndai?"

Kerina Menci si jerlengen. Tuhu ka nge nina e. Aminna gia usulen e mbaru ras bagi ndatken sada dalan, tapi labo tengteng i dalanken, usulen e La kap erguna. (tmt)

Sabtu, November 08, 2008

Kerja Tahun


Merdang Merdem atau Kerja Tahun adalah sebuah perayaan suku Karo di Kabupaten Karo. Konon
merdang merdem tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang biasanya dilaksanakan setelah acara menanam padi di sawah selesai. Perayaan tersebut merupakan bagian dari ucapan syukur kepada sang Pencipta karena kegiatan menanam padi telah selesai. Teriring doa agar tanaman padi tersebut diberkati sehingga bebas dari hama dan menghasilkan panen yang berlimpah. Momen yang melibatkan seluruh warga kampung tersebut biasanya juga dimanfaatkan muda-mudi sebagai ajang mencari jodoh. Setiap acara merdang merdem biasanya dimeriahkan dengan gendang guro-guro aron yaitu acara tari tradisional Karo yang melibatkan pasangan muda-mudi. Setiap kecamatan di Tanah Karo merayakan merdang merdem pada bulan yang berbeda.Konon, pesta sekampung tersebut sebegitu meriahnya sehingga lama perayaannya sampai enam hari dimana setiap hari mempunyai makna yang berbeda.


* Hari pertama, cikor-kor.
  • Hari tersebut merupakan bagian awal dari persiapan menyambut merdang merdem yang ditandai dengan kegiatan mencari kor-kor, sejenis serangga yang biasanya ada di dalam
    tanah. Umumnya lokasinya di bawah pepohonan.
  • Pada hari itu semua penduduk pergi ke ladang untuk mencari kor-kor untuk dijadikan lauk makanan pada hari itu.

* Hari kedua, cikurung.
  • Seperti halnya pada hari pertama hari kedua ditandai dengan kegiatan mencari kurung di ladang atau sawah.
  • Kurung adalah binatang yang hidup di tanah basah atau sawah, biasa dijadikan lauk oleh masyarakat Karo.

* Hari ketiga, ndurung.
  • Hari ketiga ditandai dengan kegiatan mencari nurung,sebutan untuk ikan, di sawah atau sungai.
  • Pada hari itu penduduk satu kampung makan dengan lauk ikan. Ikan yang ditangkap biasanya nurung mas, lele yang biasa disebut sebakut, kaperas, belut.

* Hari keempat, mantem atau motong.
  • Hari tersebut adalah sehari menjelang hari perayaan puncak.
  • Pada hari itu penduduk kampung memotong lembu, kerbau, dan babi untuk dijadikan lauk.

* Hari kelima, matana.
  • Matana artinya hari puncak perayaan. Pada hari itu semua penduduk saling mengunjungi kerabatnya. Setiap kali berkunjung semua menu yang sudah dikumpulkan semenjak hari cikor-kor, cikurung, ndurung, dan mantem dihidangkan.
  • Pada saat tersebut semua penduduk bergembira. Panen sudah berjalan dengan baik dan kegiatan menanam padi juga telah selesai dilaksanakan. Pusat perayaan biasanya di alun-alun atau biasa disebut los, semacam balai tempat perayaan pesta.
  • Acara tersebut dimeriahkan dengan gendang guro-guro aron dimana muda-mudi yang sudah dihias dengan pakaian adat melakukan tari tradisional.
  • Perayaan tidak hanya dirayakan oleh penduduk kampung tetapi juga kerabat dari luar kampung ikut diundang menambah suasana semakin semarak. Pada hari itu pekerjaan paling berat adalah makan. Karena setiap kali berkunjung ke rumah kerabat aturannya wajib makan.

* Hari keenam, nimpa.
  • Hari itu ditandai dengan kegiatan membuat cimpa, makanan khas Karo, biasa disebut lepat. Cimpa bahan dasarnya adalah tepung terigu, gula merah, dan kelapa parut. Cimpa tesebut biasanya selain untuk hidangan tambahan setelah makan. Tidak lengkap rasanya merdang merdem tanpa kehadiran cimpa.
  • Untuk kecamatan lain di Tanah Karo kegiatan nimpa diganti dengan ngerires yaitu acara membuat rires yang dalam bahasa indonesia disebut lemang.
  • Cimpa atau lemang daya tahannya cukup lama, masih baik untuk dimakan meski sudah dua hari lamanya. Oleh karena itu cimpa atau rires cocok untuk dijadikan oleh-oleh bagi tamu ketika pulang.

* Hari ketujuh, rebu.
  • Hari tersebut merupakan hari terakhir dari serangkaian pesta enam hari sebelumnya.
  • Pada hari tersebut tidak ada kegiatan yang dilakukan. Tamu-tamu sudah kembali ke tempat asalnya. Semua penduduk berdiam di rumah. Acara kunjung-mengunjungi telah selesai. Pergi ke sawah atau ladang juga dilarang pada hari itu.
  • Seperti halnya arti rebu itu sendiri yang artinya tidak saling menegur, hari itu adalah hari penenangan diri setelah selama enam hari berpesta. Beragam kesan tinggal melekat dalam hati masing-masing penduduk kampung. Hari besok telah menanti untuk kembali melakukan aktifitas sebagaimana hari-hari biasanya.

Rakut Si Telu,Tutur Si Waluh, Perkade-kaden Sepuluh Dua

Rakut Sitelu atau Dalikan Sitelu yaitu:

  1. kalimbubu, dapat didefinisikan sebagai keluarga pemberi isteri
  2. anak beru, keluarga yang mengambil atau menerima isteri
  3. senina, keluarga satu galur keturunan merga atau keluarga inti.

Tutur Si Waluh

  1. Puang Kalimbubu
    Puang kalimbubu adalah kelompok kalimbubu dari kelompok pemberi dara
  2. Kalimbubu
    Kalimbubu adalah kelompok pemberi dara
  3. Senina/ Sukut
    Senina adalah orang-orang yang bermarga sama tetapi berlainan lineage dan merupakan kelompok yang empunya pesta/upacara
  4. Sembuyak
    Sembuyak adalah orang-orang yang bermarga sama dan satu lineage
  5. Senina Sipemeren
    Senina sipemeren adalah orang-orang yang walaupun tidak semarga, tetapi ibu kandung mereka bersaudara/semarga.
  6. Senina Siparibenen
    Senina siparibanen adalah orang-orang yang walaupun tidak semarga, tetapi istri mereka bersaudara.
  7. Anakberu
    Anakberu adalah kelompok penerima dara
  8. Anakberu Menteri
    Anakberu menteri adalah anakberu dari kelompok penerima dara atau anakberu dari anakberu.

Perkade-kaden Sepuluh Dua:

  • Nini
  • Bulang
  • Kempu
  • Bapa
  • Nande
  • Anak
  • Bengkila
  • Bibi
  • Permen
  • Mama
  • Mami
  • Bere-bere

Kalender Karo


Orang
Karo mempunyai nama - nama tanggal hari dan bulan serta pembagian waktu, demikian juga nama - nama dari arah mata angin.

Satu tahun dihitung 12 bulan, dan 1 bulan dihitung 30 hari Adapun nama - nama bulan dan binatang atau benda apa yang bersamaan dengan bulan bersangkutan adalah sebagai berikut:



  • Bulan Sipaka sada merupakan bulan kambing
  • Bulan Sipaka dua merupakan bulan lampu
  • Bulan Sipaka telu merupakan bulan gaya cacing
  • Bulan Sipaka empat merupakan bulan katak
  • Bulan Sipaka lima merupakan bulan arimo harimau
  • Bulan Sipaka enem merupakan bulan kuliki elang
  • Bulan Sipaka Pitu merupakan bulan kayu
  • Bulan Sipaka waluh merupakan bulan tambak kolam
  • Bulan Sipaka siwah merupakan bulan gayo kepiting
  • Bulan Sipaka sepuluh merupakan bulan belobat baluat atau balobat Alat Musik Tiup
  • Bulan Sipaka sepuluh sada merupakan bulan batu
  • Bulan Sipaka sepuluh dua merupakan bulan nurung ikan

Nama-nama hari pada suku Karo apabila diperhatikan banyak miripnya dengan kata-kata Sansekerta. Setiap hari dari tanggal itu mempunyai makna atau pengertian tertentu. Oleh karena itu apabila seseorang hendak merencanakan sesuatu, misalnya keberangkatan ke tempat jauh, berperang ke medan laga, memasuki rumah baru dan berbagai kegiatan lainnya. selalu dilihat harinya yang dianggap paling cocok. Di sinilah besarnya peranan "guru si beloh niktik wari" (dukun/orang tua yang pintar melihat hari dan bulan yang baik dan serasi), yang dengan perhitungannya secara seksama, ia menyarankan agar suatu acara yang direncanakan dilakukan pada hari X.

Adapun nama yang 30 dalam satu bulan adalah sebagai berikut:

  1. ADITIA adalah hari/wari medalit, mehuli mena, ngumbung, arih-arih (runggu)
  2. SUMA adalah hari/wari sidua nahe, manusia ras manuk, wari kurang mehuli, ngkuruk lubang lamehuli, mehuli erburu, niding, ngkawil, njala.
  3. NGGARA adalah hari/wari merawa/merampek, mehuli erperang, ngulak, buang sial, erbahan tambar, erburu, ngerabi, ndapeti mehuli, sinidapeti latahan.
  4. BUDAHA adalah hari/wari si empat nahe, wari page, simehuli nuan-nuan, nama page ku keben, mena merdang tah nuan, kerja-kerja pe mehuli.
  5. BERAS PATI adalah hari/wari medalit, wari mehuli erbahan kerja-kerja, majek rumah, mengket rumah, mulai erbinaga, ngelamar dahin, ula pesimbak sora.
  6. CUKRA ENEM adalah malam/berngi hari/wari pembukui, wari salang sai, mehuli berkat erlajang, berkat ngepar lawit, ngelamar dahin, ngadap man simbelin, mulai erbinaga. Kerja-kerja nereh-empo, erkata gendang, ngumbung, mena ku juma, nungkuni ate ngena.
  7. BELAH NAIK adalah hari/wari pengguntur, wari Raja, adil berkat usur jumpa teman, nangkih, ngelamar dahin, mukul, ngaleng tendi, erpangir enggo seh sura-sura, kerina kerja-kerja simehuli, banci erkata gendang.
  8. ADITIA NAIK adalah hari/wari mehuli, kerina kerja-kerja mehuli saja, runggu, erkata gendang, erpangir kulau, erdemu bayu, mengket rumah, purpursage, mulai muka erbinaga/kede, maba nangkih, nukur barang upah tendi.
  9. SUMANA SIWAH adalah hari/wari kurang ulina, metenget erkai pe, simehuli erburu, nogeng-nogeng ku darat tah ku lau.
  10. NGGARA SEPULUH adalah hari/wari melas, metenget ranan, ula pesimbak sora, awas api, simehuli erbahan tambar, erperang, ngulak, menaken dahin, buang sial, mengket rumah, nereh-empo, erkata gendang, wari merawa. nampeken tulan-tulan.
  11. BUDAHA NGADEP adalah hari/wari salang sai, wari mehuli, kerina kerja-kerja mehuli, runggu, ndahi kalimbubu, nereh-empo, muka usaha, ngelamar pendahin, kerja erkata gendang.
  12. BERAS PATI TANGKEP adalah hari/wari simehuli, mehuli njumpai simbelin/sierpangkat, ngelamar pendahin, perumah-rumahken, erpangir rimo, kerja-kerja mindo rejeki, nereh-empo, ersembah man Dibata.
  13. CUKERA DUDU (LAU) adalah hari/wari mehuli, nereh-empo, nuan galuh lape-lape tendi, ngeluncang, ndahi orang tua/kalimbubu, mengket rumah, erpangir ku lau.
  14. BELAH PURNAMA RAYA adalah hari/wari Raja, kerja-kerja mbelin, kerja kalak si erjabaten, erpangir ku lau/nguras, ngeluncang, guro-guro aron, nunggahken lau meciho, naruhken anak ku kalimbubu.
  15. TULA adalah hari/wari sial, mekisat kalak kerja-kerja ibas wari si e, simehuli ngerabi, nuan tualah.
  16. SUMA CEPIK adalah hari/wari la mehuli, adi lit urak bilangan man bahanen bulung-bulung simalem-malem, simehuli: erburu, nogeng siding, ngkawil, njala.
  17. NGGARA ENGGO TULA adalah hari/wari mehuli buang sial, erbahan tambar, muro kengalen, erpangir selamsam.
  18. BUDAHA GOK adalah hari/wari page mbuah, mulai mutik, mere page, mena nuan, nama page ku keben, mulai muat page i keben, ngerik, numbun page, wari kurang ulina.
  19. BERAS PATI adalah hari/wari untuk menaken rabin, nabah kayu rumah, ngkawil, erbahan sapo juma.
  20. CUKRA SI 20 adalah hari/wari Mehuli erbahan tambar, mengket rumah, nampeken tulan-tulan erkata gendang, mehuli berkat gawah, perumah-rumahken.
  21. BELAH TURUN adalah hari/ wari untuk buang sial, ncibali siding, ngekawil, erburu, ngaci.
  22. ADITIA TURUN adalah hari/wari erbahan tambar, erpangir kengalen, buang sial, erburu, ngkawil, ngulakken pinakit, turun ku lawit.
  23. SUMANA MATE adalah hari/wari mehuli erbahan togeng-togengen darat tah i lau, ncibali siding, erburu rubia-rubia.
  24. NGGARA SIMBELIN adalah hari/wari mehuli erbahan tambar, erpangir buang sial/pinakit, ertoto man Dibata kerna si mehuli.
  25. BUDAHA MEDEM adalah hari/wari sinuan-nuan, nuan-nuan, kujuma, mere page, muti, muat page ku keben, ngerik, berkat erdalan.
  26. BERAS PATI MEDEM adalah hari/wari si malem-malem, mere nakan man orang tua, ndahi kalimbubu, kerja nereh empo, erbahan tambar.
  27. CUKRANA MATE adalah hari buang sial, erbahan tambar, erburu, engkawil, ngerabi.
  28. MATE BULAN NGULAK adalah hari untuk buang sial, nubus semangat, erburu, ngkawil turun ku lawit.
  29. DALAN BULAN adalah hari/wari kurang ulina, simehuli tupuk.
  30. SAMI SARA adalah hari/wari nutup Kerja, numbuki aron, pupursage, ertoto man Dibata, man nini-nini, nendungi guru.

Dari Wikipedia

Sabtu, November 01, 2008

Biak - Biak Silima Merga

Nina tua-tua erpalasken pengalamen si lit bas ia, lit nge enda biak-biak kepribadian kalak Karo rikutken merga-merga i bas Merga Silima, e me Karo-karo, Ginting, Sembiring, Perangin-angin ras Tarigan, amin gia labo tepat kal. Biak entah pe temperamen kalak Karo rikutken mergana enda, mawen-mawen lit kebenarenna, e maka ijadiken kuan-kuan, ituriken kalak ersundut-sundut. Nina kuan-kuan e bagenda:

- Cerdik Karo-karo
- Jembua Ginting
- Mejeret Sembiring
- Perbual Tarigan
- Kecek Perangin-angin


Cerdik Karo-karo ningen e, lit buktina, e me: Tangtangna kalak Karo sarjana, e me Dr. B. Sitepu ras Mr. Jaga Bukit. Tangtangna Profesor kalak Karo e me Prof. A. T. Barus. Tangtangna kalak karo jadi Gubernur, e me Ulung Sitepu. Pecatur kalak karo si juara Internasional e me Cerdas Barus.

Jembua Ginting, Kalak mejembua lantang ngeranana, teridah biakna si mbisa kerna kebenaren. Erkiteken si e kalak Ginting terberita i bas kepangliman. Contohna Jamin Ginting ras Selamat Ginting. Tokoh enda duana cukup terkenal i Indonesia enda.

Mejeret Sembiring, Kalak sembiring “agak diplomat”. Contohna: “enggo kam man?” nina man kalak Sembiring. Jababna: “Adi la aku man ma labo bagenda belinna!”. Kalak sembiring biasana sitik ngerana tapi mbages ertina janah tuhu ateta. Banci siidah ibas tahun lima puluhen i bas paksa pembangunan Territorium (I) uga cara Nelang Sembiring ngatur Kodam enda, banci ikataken menam bali ras perancang nasional. Jelas dage maka ide-ide pembangunen e uluna ibas
Sembiring Mergana. Kalak diplomat ngerana manjar-anjar tapi tuhu ateta maka seh idena ialoken kalak. Siinget pe nai ibahanna Sekolah Asisten Perkebunan, seh maka kalak Karo enterem erdahin i bas perkebunen (ADM, Staf, rsd)

Bual Tarigan. Bual labo ertina “bohong”. I bas jaman si adi mbue kal waktu kalak erbual-bual i jambur. Kalak si beluh erbual, ertina beluh maba bulung percakapen mahan bana ia jadi perlu ide-ide baru man kalak si deban. Dungna ia jadi kalak si erdolat erkiteken mbue pengikutna. Erbual-bual, ertina ercakap-cakap, ngerana seh binagana keri lako. Dage kalak Tarigan ngasup erbahan ate kalak tuhu arah pengeranana seh maka rulih me ia i bas biangana, budaya ras politik Kalak Tarigan nai nari termurmur i bas perbinagan. Lit beritana dalan Siantar nari ku Parapat kalak Tarigan erbanca. Stadion Teladan pe nai kalak Tarigan enda nge erbahanca. Terberita Tarigan Tua kalak si beluh erbinaga. i bas usaha pengangkuten nai “Firma Swift” kalak Tarigan kang empuna.

Kecek Perangin-angin. Kecek ijenda, ertina beluh kal ia make dilahna erbahan ate kalak malem. Ukur kalak malem-malem sembelah ibahanna. I bas sejarah terberita kebeluhen Sibayak Kuta Buuh maka banci ia jadi Sultan Langkat. Ia terberita beluh ras mbisa. Tentu siinget denga Sibayak Garamata si jadi penentang penjajah Belanda ku Taneh Karo.

E maka bicara Merga Silima enda banci ersada ia, sendalanen ia, ola ia sparadis, tentu seh kal sikapna. Bagem kira-kira batang belinna biak-biak si lima merga i bas Merga Silima.

Dikutip dari Varia Diakonia GBKP Edisi 29

Sejarah Kalak Karo

Karo eme salah sada suku si tading i Dataran Tinggi Karo, sebagin wilayah Deli Serdang, Kota Binjai, Langkat, Dairi, Kota Medan, ras Aceh Tenggara. Gelar suku enda ijadiken salah sada gelar kabupaten ibas salah sada wilayah si inganina (dataran tinggi Karo) eme Kabupaten Karo. Suku enda lit bahasana eme Bahasa Karo.

Suku karo pemena asalna Kerajan Haru nari. Bas paksa jayana kuasa Kerajan Haru/Karo mulai i Aceh Besar nari seh lau Siak i Riau. Litna Haru/Karo i Aceh danci ipastiken alu piga - piga gelar kuta i jah ibas cakap karo nari. Eme Kuta Raja ntahpe Banda Aceh gundari, Kuta Binjei i Aceh Timur, Kuta Karang, Kuta Alam, Kuta Lubok, Kuta Laksamana Mahmud, Kuta Cane, ras sidebanna. Ras lit ka Kalak karo i Aceh Besar sibas logat Aceh ikataken Karee.

Wilayah Suku Karo
Usur lit salah ibas percakapen tep-tep wari ibas rayat sirulo maka Taneh Karo eme Kabupaten Karo saja ngenca. Padahal, Taneh Karo Simalem ndauh belangen asaa Kabupaten Karo, sebab kerina ku arah:
1. Wilayah Kabupaten Karo

2. Kota Medan
Si Manteki Kota Medan sekalak kalak Karo eme Guru Patimpus sembiring Pelawi

3. Kota Binjai

4. Kabupaten Dairi
Sebagin kabupaten Dairi ei pe Taneh Karo:
Kecamatan Taneh Pinem
Kecamatan Tiga Lingga
Kecamatan Gunung Tember

5. Kabupaten Deli Serdang
Sebagin kabupaten Deli Serdang ei pe Taneh Karo:
Kecamatan Lubuk Pakam
Kecamatan Bangun Purba
Kecamatan Galang
Kecamatan Gunung Meriah
Kecamatan Sibolangit
Kecamatan Pancur Batu
Kecamatan Namo Rambe
Kecamatan Sunggal
Kecamatan Kuta Limbaru
Kecamatan STM Hilir
Kecamatan Hamparan Perak
Kecamatan Tanjung Morawa
Kecamatan Sibiru-biru

6. Kabupaten Langkat
Taneh Karo i kabupaten Langkat eme:
Kecamatan Selesai
Kecamatan Kuala
Kecamatan Salapian
Kecamatan Bahorok
Kecamatan Pd.Tualang (Batang Serangan)
Kecamatan Kuala Bingai
Kecamatan Stabat

7. Kabupaten Aceh Tenggara
Taneh Karo i kabupaten Aceh Tenggara eme:
Kecamatan Lau Sigala-gala (Desa Lau Deski, Lau Perbunga, Lau Kinga)
Kecamatan Simpang Simadam
sumber: Darwan Prinst, S.H (Adat Karo, 2004)